"Peri Mora!!" teriak Peri Sera. Hari itu, matahari tidak terlalu terik. Peri-peri di negeri FalryLand sedang sibuk mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Ada yang menyiram Bunga Kristal, ada yang menata patung, dan masih banyak lagi.
"Kenapa Peri Sera? Ada yang bisa ku bantu?" jawab Peri Mora. Peri Mora adalah peri bunga. Tugasnya adalah merawat Bunga Kristal kesayangan Ratu Evelyn.
"Kenapa Peri Sera? Ada yang bisa ku bantu?" jawab Peri Mora. Peri Mora adalah peri bunga. Tugasnya adalah merawat Bunga Kristal kesayangan Ratu Evelyn.
"Ehm..." Peri Sera bergumam. "Se.. Sebenarnya, aku telah menghi..". Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara pecahan gelas dari Kastil Kristal.
Peri Sera, Peri Mora, dan Peri Peri lainnya segera terbang menuju Kastil Kristal. Di sana, terlihat Ratu yang yang sedang membereskan pecahan gelas. Peri Mora segera membantu Ratu membereskan pecahan gelas.
"Apa yang terjadi Ratu? Kenapa gelas ini bisa pecah?" , tanya Peri Mora.
"Tidak, hanya saja perasaan Ratu tidak enak. Jarang Ratu memiliki perasaan seperti ini. Biasanya hanya jika ada barang yang hilang."
Deg!! Peri Sera ketakutan. "Apa ini karena kalung Kristal itu??" ujar Peri Sera dalam hati. "Maaf Ratu, saya hendak melanjutkan pekerjaan saya." Peri Sera berbohong.Sebenarnya, Peri Sera ingin mencari kalung Kristal itu.
"Kenapa Sera? Kamu terlihat ketakutan. Atauuu.. kamu tahu tentang benda yang hilang itu?" Ratu bertanya kepada Peri Sera dengan curiga.
"Eh.. Tidak, tidak kok Ratu. Saya tidak tahu apa apa. Saya pamit dulu Ratu." Peri Sera segera terbang keluar kastil.
" Aduh.. Dimana ya kalung itu? Apa mungkin jatuh saat terbang melewati taman Kristal ya?" Peri Sera bertanya pada dirinya sendiri.
Tiba - tiba, Peri Sera bertemu dengan Peri Mora.
" Peri Sera, kamu tadi mau bilang apa?" , tanya Peri Mora.
"Eh, tidak ada apa apa. Yang tadi aku mau bicarakan tidak penting kok."
"Ada apa sebenarnya? Kamu seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"
"Ehm.. Sebenarnya aku telah menghilangkan kalung Kristal milik Ratu." bisik Peri Sera kepada Peri Mora.
"Hah?!! Kok, bisa?" Ujar Peri Mora terkejut.
Peri Sera lalu menceritakan semua kejadiannya. Peri Mora lalu meminta Peri Sera untuk jujur pada Ratu, tapi Peri Sera tidak mau. Peri Sera lebih memilih mencari kalung Kristal itu tanpa harus berkata pada Ratu dari pada jujur pada Ratu. Peri Mora akhirnya menyerah.Esoknya, Peri Sera segera terbang ke taman Kristal. Ia segera mencari kalung Kristal milik Ratu.
"Duh.. Dimana sih kalung itu? Kok gk kelihatan ya?" ujar Peri Sera cemas.Peri Sera lalu teringat dengan perkataan Peri Mora.
"Apa aku harus mengaku pada Ratu?" pikir Peri Sera.Peri Sera bingung. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Tiba tiba dia teringat akan Burung Hantu Bijak dari Sana.
"Oh iya!! Benar juga! Aku harus bertanya pada Burung Hantu Bijak dari Sana!". Peri Sera segera pergi mencari Burung Hantu Bijak dari Sana. Tak lama kemudian, Peri Sera menemukan Burung Hantu Bijak dari Sana.
"Ada apa Peri Sera?" tanya Burung Hantu Bijak dari Sana.
"Begini Tuan, menurut Tuan , kalau kita melakukan kesalahan , dan kita mengakuinya, apakah orang itu akan mengampuni kita?", tanya Peri Sera.
" Tentu saja! Kalau kita mengakui kesalahan kita orang itu akan senang."
" Benarkah itu?? Kalau begitu aku akan mengakui kesalahanku.Terima kasih Tuan" Ujar Peri Sera girang.
Peri Sera lalu segera terbang ke kastil Kristal. Ia bertekad untuk mengakui perbuatan yang telah ia lakukan.
"Maaf Ratu, apakah saya mengganggu?" tanya Peri Sera.
"Oh, tidak kok Sera.Ada apa ?" balas Ratu Evelyn.
"Begini Ratu , sebelumnya saya minta maaf karena saya telah melakukan kesalahan. Sebenarnya saya yang telah menghilangkan kalung Kristal milik Ratu. Saya minta maaf Ratu."
"Oh, soal itu. Maaf ya Sera, Ratu lupa memberitahumu kalau sebenarnya yang hilang bukan kalung Kristal, melainkan cincin Permata. Maaf ya Sera. Tapi tetap saja, Ratu hargai kejujuranmu." ujar Ratu malu malu.
"Hah?? Jadi sebenarnya kalung itu tidak hilang? Yang hilang cincin Permata? Huhh... untung saja. Terima kasih ya, Ratu sudah memberitahu ku. Ya sudah, aku pergi dulu ya Ratu.". Peri Sera girang sekali. Ternyata benar, kalau kita jujur , orang itu tidak akan marah.Malahan orang itu akan senang.
THE END
